Pemanasan
global atau lazim disebut global warming merupakan isu yang tidak pernah usai.
Pemanasan global mulai hangat dibicarakan dan menjadi sangat fenomenal pada
tahun 2008. Pemanasan global adalah keadaan dimana suhu rata-rata permukaan
atmosfer, laut, dan daratan bumi mengalami peningkatan. Beberapa hal yang
menyebabkan terjadinya pemanasan global adalah:
1. Efek rumah kaca
Sebenarnya, gas-gas seperti uap air, karbon dioksida dan metana diperlukan oleh
bumi sebagai penyerap panas matahari. Namun, gas-gas tersebut sudah mencapai
jumlah maksimum sehingga seperti memberi efek rumah kaca terhadap bumi yang
mengakibatkan panas bumi semakin meningkat.
2. Ulah manusia
Tak dapat dipungkiri bahwasanya sangat banyak pekerjaan manusia yang menjadi
sumber penyebab pemanasan global. Pemakaian listrik yang berlebihan seperti AC
(Air Conditioner), asap yang diproduksi oleh pabrik industri dan pemakaian
sprei seperti parfum, pengeras rambut dan sebagainya dapat menyebabkan rusaknya
atmosfer bumi. Dimana fungsi atmosfer itu sendiri adalah penentu keadaan dan
kehidupan di bumi. Yang terpenting dari atmosfer adalah mengatur banyaknya
panas matahari yang sampai ke bumi. Oleh karena hal-hal tersebut dapat
menyebabkan lapisan atmosfer menipis, akibatnya atmosfer tidak dapat menahan
banyaknya panas matahari yang sampai ke bumi.
Sampai saat ini, kita masih merasakan dampak pemanasan global tersebut. Semakin
hari, cuaca dan iklim menjadi lebih meningkat. Pemasanasan global ini tidak
hanya dirasakan oleh beberapa wilayah negara, tetapi seluruh dunia. Oleh sebab
itu disebut pemanasan global. Para ahli klimatologi dan meteorologi meneliti
bahwasanya suhu di bumi selalu berubah dan tidak pernah stabil. Pemanasan
global membawa dampak buruk bagi makhluk hidup yang mendiami bumi. Beberapa
dampak dari pemanasan global adalah:
1. Permukaan air laut naik
Akibat panas berlebihan yang diterima bumi, mengakibatkan es di kutub utara dan
kutub selatan mencair. Mencairnya es di kutub tersebut tidak hanya berdampak
pada punahnya makhluk hidup yang mendiami habitat tersebut. Tetapi, juga dapat
mengakibakan naiknya permukaan air laut. Sehingga para ahli mengkhawatirkan bahwa
beberapa wilayah di dunia ini akan tenggelam. Terutama negara yang dekat dengan
lepas pantai. Seperti Belanda dan Bangladesh.
2. Suhu global
cenderung meningkat
Beberapa wilayah akan mengalami musim hujan yang panjang seperti Kanada. Tetapi
wilayah lain akan mengalami panas yang lebih lama juga. Seperti daerah gurun di
Afrika. Hal ini dapat mengakibatkan tumbuhan pertanian mengalami gagal panen.
3. Gangguan ekologis
Banyak hewan yang tidak dapat hidup di daerah yang kering dan panas. Sehingga
mereka cenderung berpindah ke daerah kutub atau pegunungan. Namun, aktivitas
manusia dapat menghambat perpindahan mereka. Hal ini menyebabkan hewan-hewan
tersebut mati.
Banyak cara yang dapat kita lakukan dalam menghadapi pemanasan global. Beberapa
hal yang dapat kita terapkan adalah menghemat penggunaan listrik, air dan
kendaraan bermotor, menerapkan reduce, reuse dan recycle, mencari informasi
tentang pemanasan global dan melakukan penghijauan.
Penghijauan dilakukan
untuk mengurangi karbon dioksida di udara sampai ke atmosfer. Penghijauan sendiri
dilakukan dengan menanam pohon terutama pohon yang dapat menyerap
karbon dioksida lebih cepat dan banyak. Indonesia telah mencanangkan program
one man one tree (satu orang untuk satu pohon) demi menanggapi dampak pemanasan
global dan perubahan iklim yang terjadi. Presiden Susilo Bambang Yudhono,
mendeklarasikan program ini pada Hari Menanam PohonNasional, 28 November 2008. Departemen kehutanan juga
telah melakukan upaya tersebut. Departemen Kehutanan mengajak seluruh lapisan
masyarakat melakukan kegiatan penanaman pohon dengan
target sebanyak 79 juta pohon, dan tahun 2008 dengan target sebanyak 100 juta pohon.
Realisasinya, target-target tersebut ternyata terlampaui. Pohon yang
berhasil ditanam melebihi target yang dicanangkan. Penanaman serentak secara
nasional tahun 2007 terealisasi 86,9 juta pohon. Gerakan Perempuan Tanam dan
Pelihara Pohon tahun 2007
sebanyak 10 juta batang, terealisasi 14,1 juta batang. Gerakan Penanaman
Serentak 100 juta pohon tahun 2008 telah terealisasi sebanyak 109 juta batang
(lebih dari 100%). Gerakan Perempuan Tanam dan Program Ketahanan Pangan
(GPT-PKP) juga terealisasi lebih dari 100% yaitu sebesar 5.083.467 batang dari
rencana 5.010.000 batang. Demikian juga kerjasama kemitraan dengan berbagai
ormas keagamaan dalam penanamanpohon, telah menanam 700 juta batang pohon. . Mereka juga
menurunkan laju deforestasi dan degradasi hutan agar Indonesia tidak semakin
kehilangan pohon. Menurut hasil kebijakan yang dilakukan oleh Departemen
Kehutanan, dari 2,83 juta hektar per tahun pada tahun 1999-2000 menjadi 1,08
juta hektar per tahun pada tahun 2000-2006. Pemerintah menargetkan, pada tahun
2009 bangsa Indonesia mampu menanam sebanyak 230 juta batang pohon.
Banyak manfaat yang dapat kita rasakan jika menanam pohon. Di antaranya; lingkungan menjadi lebih hijua, gas-gas
berbahaya yang dapat merusak atmosfer dapat berkurang, dapat menciptakan
vegetasi baru untuk makhluk hidup, sumber plasma nutfah dan paru-paru dunia.
Sampai sekarang ini, gerakan menanam pohonharus terus dilakukan. Seluruh komponen bangsa diharapkan
dapat berpartisipasi dalam program ini. Pertama, kita harus memulainya dari
diri sendiri. Kemudian, semakin berkembang dan semakin banyak masyarakat yang
ikut melaksanakannya. Program menanam pohon harus
dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga, dampak pemanasan global dapat segera
berkurang. Jika program ini telah banyak disadari arti pentingnya oleh
masyarakat, dalam kurun waktu 5-10 tahun, Indonesia akan merasakan negara yang
hijau dan cuaca menjadi lebih stabil.
Sumber: http://gogreenyu.blogspot.co.id
Foto: google.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar